Minggu, 20 Maret 2016

Mengenal Sosok Perusahaan Semen Terbesar di Indonesia

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) merupakan produsen semen nasional. Selain memproduksi semen, Perusahaan juga menjalankan bisnis produksi nonsemen yang terdiri dari penambangan batu kapur dan tanah liat; pembuatan kantong kemasan semen; dan pengembangan kawasan industri. Produk semen di pasarkan di Indonesia dan wilayah Asia. Kapasitas produksi per 2011 mencapai 20 juta ton semen.

CEMENT INDUSTRY OUTLOOK
Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mendukung akselerasi pembangunan infrastruktur dan konstruksi di Indonesia merupakan prospek utama bagi permintaan semen di Indonesia. Meningkatnya aktivitas industri properti juga merupakan sisi permintaan bagi industri semen. Konsumsi semen per kapita Indonesia berada di kisaran angka 143 kilogram per tahun, masih berada di bawah rata-rata konsumsi semen negara ASEAN yang berada pada kisaran angka 150-800 kilogram per kapita.

Melihat konsumsi semen Indonesia yang masih rendah, maka konsumsi yang lebih tinggi akan terjadi, seiring dengan aktivitas pembangunan dan perbaikan infrastruktur seperti jalan, perumahan, apartemen, dan lain sebagainya.

Volume semen yang diekspor hasil produksi dari produsen semen Indonesia terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir, seiring dengan permintaan semen Indonesia yang terus meningkat. Volume semen ekspor menurun 37% CAGR 2007-2011.

Sementara itu, konsumsi semen di Indonesia tercatat tumbuh 9% CAGR 2007-2011 dengan konsumsi per 2011 sebesar 48 juta ton. Pada semester I 2012, konsumsi semen Indonesia naik 15% dengan konsumsi sebesar 25,9 juta ton. Selama bulan Juli sampai Agustus 2012, konsumsi semen meningkat 3% dibanding periode yang sama tahun 2011.

Menurut data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), pangsa pasar penjualan semen di Indonesia cukup besar, sehingga mendorong sejumlah produsen semen asing untuk membangun pabrik di Indonesia. Pada 2012, ASI mencatat sejumlah produsen baru yang akan membangun pabrik di Indonesia. Total kapasitas produksi terpasang seluruh produsen semen di Indonesia pada 2012 adalah 56,82 juta ton, dan kebutuhan semen diperkirakan 52,8 juta ton.

Rata-rata konsumsi semen mengalami pertumbuhan 10% setiap tahun, diperkirakan kebutuhan semen mencapai 70,2 juta ton pada 2015.

Masih berdasarkan data ASI, total penjualan semen di Indonesia sepanjang Januari-Agustus 2015 mencapai 37,26 juta ton, turun -0,3% dibanding periode yang sama tahun lalu. Penjualan semen pada Agustus 2015 naik 15% menjadi 5,34 juta ton dibanding bulan yang sama tahun lalu. Hal itu menandakan penjualan semen di Indonesia mulai rebound setelah sebelumnya tercatat tumbuh -4,2% hingga Juli 2015.

SEMEN INDONESIA’S BUSINESS MODEL
Semen Indonesia merupakan produsen semen nasional yang memproduksi berbagai tipe semen seperti seperti: semen Portland Tipe I (OPC/Ordinary Portland Cement), semen Portland Tipe II-V (non-OPC), Portland Composite Cement (PPC), Portland Pozzolan Cement (PPC), Special Blended Cement, dan lainnya.

Produk semen yang dihasilkan memiliki tujuan penggunaan yang berbeda-beda, mulai dari untuk pembangunan rumah, jalan raya, dermaga, saluran irigasi, Bandar udara, hingga konstruksi sumur minyak di bawah permukaan laut. Selain memproduksi semen, Semen Indonesia juga memproduksi kantong semen, penambangan tanah liat, batu kapur dan batu bara, serta pengembangan kawasan industri.

Dalam menjalankan usaha, Semen Indonesia didukung oleh entitas anak yang masing-masing bergerak di segmen yang berbeda. Dalam produksi semen, Semen Indonesia memiliki 2 anak perusahaan produsen semen yang terkenal di Indonesia, yaitu PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Kontribusi Semen Indonesia terhadap volume penjualan semen adalah sebesar 50% pada semester I 2012. Kemudian disusul oleh volume penjualan Semen Padang dan Semen Tonasa.

Total pendapatan terbesar Semen Indonesia berasal dari produksi semen sebesar 98%. Sisa hanya 2% berasal dari produk nonsemen seperti pembuatan kantong kemasan semen, pengembangan kawasan industri, dan jasa pertambangan (penambangan batu kapur, tanah liat dan batu bara).

Penjualan Semen Indonesia didistribusikan ke seluruh wilayah Indonesia, kemudian juga diekspor ke Asia dengan tujuan utama kawasan Asia Tenggara. Penjualan terbesar adalah penjualan di luar Jawa dengan kontribusi sebesar 50,7% dari total penjualan. Produk semen sebagian besar distribusikan dalam bentuk zak dan sebagian dalam bentuk curah.

Pada 2011, pendapatan Semen Indonesia senilai Rp 16,4 triliun, atau meningkat 14% dari tahun lalu dengan volume penjualan semen sebesar 19,7 juta ton. Utilitas produksi Semen Indonesia mencapai 99% pada 2011 dengan kapasitas produksi sebesar 20 juta ton.

FINANCIAL HIGHLIGHT
Penjualan Semen Indonesia pada semester I 2012 tumbuh sebesar 13,8%, menurun tipis dibandingkan pertumbuhan penjualan pada periode yang sama tahun 2011 sebesar 14,2%.
Laba bersih tumbuh sebesar 12,3%. Laba bersih bertumbuh, ditengah profitabilitas yang mengalami penurunan. Margin kotor turun sebesar 20 basis poin dan margin bersih menurun 33 basis poin.

Pertumbuhan laba bersih Semen Indonesia selama semester I 2012 lebih ditopang oleh kenaikan penjualan. Semen Indonesia berhasil menjual semen sejumlah 10,3 juta ton pada semester I 2012, naik 12% dibanding periode yang sama tahun 2011. Imbal hasil kepada pemegang saham (ROE) menurun 137 basis poin.

Pada semester I 2012, efektivitas penggunaan aset untuk meningkatkan laba bersih oleh Semen Indonesia menurun. Return on Assets (ROA) tercatat menurun 94 basis poin secara tahunan. Pembangunan Pabrik Tuban IV di Jawa Timur dan Tonasa V di Sulawesi Selatan yang belum menghasilkan laba menjadi penekan ROA Semen Indonesia sejak tahun lalu.

Posisi likuiditas juga menurun, bahkan Semen Indonesia menggunakan utang untuk pembangunan pabrik dan pengadaan mesin penunjang pembangunan pabrik baru.

Meski demikian, posisi likuiditas Semen Indonesia masih berada pada posisi yang solid. Rasio lancar perusahaan sebesar 1,78 kali, dengan rasio kas 0,81 kali. Rasio utang menurut Debt to Equity Ratio semester I 2012 hanya sebesar 0,52 kali, dan rasio utang berbunga hanya 0,15 kali.

Semen Indonesia memiliki arus kas yang sehat yang ditandai dengan arus kas yang positif. Semen Indonesia juga aktif melakukan ekspansi dan pendanaan perusahaan. Perusahaan bekerja dengan modal kerja positif.(*)

Sumber: di sini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar